Skip to main content

Algoritma dan Pemrograman Kasus Elektro (Softskill)

      Softskill adalah istilah sosiologis yang berkaitan dengan seseorang“EQ” (Emotional Intelligence Quotient),kumpulan karakter kepribadian, rahmat sosial, komunikasi,bahasa,kebiasaan pribadi, keramahan, dan optimisme yang menjadi ciri hubungan dengan orang lain.
      Menurut Ramdhani (2008) dalam Syawal (2010) pengertian soft skill didefenisikan sebagai keterampilan lunak (soft) yang digunakan dalam berhubungan dan bekerjasama dengan orang lain, atau dikatakan sebagai interpersonal skills. Menurut Bahrumsyah soft skill merupakan keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal skills) dan keterampilan mengatur dirinya sendiri (intrapersonal skills) yang mempu mengembangkan untuk kerja secara maksimal. Dari kedua pendapat tersebut diatas, ada kesamaan pendapat tentang pengertian soft skill yaitu interpersonal skill  hanya saja pada pendapat Bahrumsyah ditambahkan intrapersonal skills yaitu keterampilan mengatur dirinya sendiri.
      Menurut saya soft skill adalah kemampuan kita dalam mengambangkan bakat dalam diri kita sendiri, setiap orang pasti memiliki bakatnya sendiri contohnya seperti memasak, membuat alat, berdagang dan sebagainya. Yang perlu kita tahu yaitu kita sebaiknya mengasah kembali bakat kita agar bisa menjadi yang lebih bermanfaat bagi setiap orang. Jika kita bisa memberiilmu bakat yang kita punya sama saja kita membantu orang tersebut. Jadi asahlah bakatmu seperti kau mengasah sebuah pedang agar bakatmu juga semakin baik dan bermanfaat bagi orang di sekelilingmu.

Algoritma dan Pemrograman
     “Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis dan logis”. Kata logis merupakan kata kunci dalam algoritma. Langkah-langkah dalam algoritma harus logis dan harus dapat ditentukan bernilai salah atau benar. Dalam beberapa konteks, algoritma adalah spesifikasi urutan langkah untuk melakukan pekerjaan tertentu. Pertimbangan dalam pemilihan algoritma adalah, pertama, algoritma haruslah benar. Artinya algoritma akan memberikan keluaran yang dikehendaki dari sejumlah masukan yang diberikan. Tidak peduli sebagus apapun algoritma, kalau memberikan keluaran yang salah, pastilah algoritma tersebut bukanlah algoritma yang baik.

Struktur Dasar Algoritma
      Algoritma berisi langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Langkah-langkah tersebut dapat berupa runtunan aksi (sequence), pemilihan aksi (selection), pengulangan aksi (iteration) atau kombinasi dari ketiganya. Jadi struktur dasar pembangunan algoritma ada tiga,
  1. Struktur Runtunan digunakan untuk program yang pernyataannya sequential atau urutan.
  2. Struktur Pemilihan digunakan untuk program yang menggunakan pemilihan atau penyeleksian kondisi
  3. Struktur Perulangan digunakan untuk program yang pernyataannya akan dieksekusi berulang-ulang.
      Dalam Algoritma, tidak dipakai simbol-simbol / sintaks dari suatu bahasa pemrograman tertentu, melainkan bersifat umum dan tidak tergantung pada suatu bahasa pemrograman apapun juga. Notasi-notasi algoritma dapat digunakan untuk seluruh bahasa pemrograman manapun.

Definisi Pseudo-code
     Kode atau tanda yang menyerupai (pseudo) atau merupakan penjelasan cara menyelesaikan suatu masalah. Pseudo-code sering digunakan oleh manusia untuk menuliskan algoritma.

Contoh kasus : mencari bilangan terbesar dari dua bilangan yang diinputkan
Solusi Pseudo-code :
  1. Masukkan bilangan pertama
  2. Masukkan bilangan kedua
  3. Jika bilangan pertama > bilangan kedua maka kerjakan langkah 4, jika tidak, kerjakan langkah 5.
  4. Tampilkan bilangan pertama
  5. Tampilkan bilangan kedua
Solusi Algoritma :
  1. Masukkan bilangan pertama (a)
  2. Masukkan bilangan kedua (b)
  3. if a > b then kerjakan langkah 4
  4. print a
  5. print b
Contoh Lain Algortima dan Pseudo-code :

Tahapan dalam Pemrograman

       Langkah-langkah yang dilakukan dalam menyelesaikan masalah dalam pemrograman dengan komputer adalah :
  1. Definisikan Masalah
  2. Buat Algoritma dan Struktur Cara Penyelesaian
  3. Menulis Program
  4. Mencari Kesalahan
  5. Uji dan Verifikasi Program
  6. Dokumentasi Program
  7. Pemeliharaan Program

Contoh Kasus
       Sebagai contoh sederhana, hitunglah keliling persegi panjang dengan komputer, maka sebelum membuat program kita buat dahulu algoritmanya sebagai berikut : 
  1. Dapatkan nilai panjang dan lebar persegi panjang  
  2. Hitung keliling persegi panjang dengan menggunakan rumus 2 x (panjang+lebar)
  3. Cetak hasil keliling persegi panjan
         Algoritma di atas dinyatakan dalam bentuk bahasa manusia yang mudah dimengerti oleh kita. Biasanya untuk penyelesaian masalah yang menggunakan komputer algoritmanya dapat disajikan dalam salah satu dari 2 bentuk algoritma yaitu Diagram Alir (Flowchart) atau Pseudocode.

Menggunakan Pseudocode 
         Pseudocode yaitu suatu bentuk algoritma yang menggunakan berbagai notasi yang dimaksudkan untuk menyederhanakan bentuk kalimat manusia. 
  1. Panjang 6
  2. Lebar 8
  3. Keliling 0
  4. Keliling 2 * ( P + L )
  5. Cetak K 

Menggunakan Flowchart. 
        Diagram alir atau flowchart adalah suatu standar untuk menggambarkan urutan langkah dalam suatu proses. Setiap langkah dalam algoritma dinyatakan dengan sebuah symbol dan aliran setiap langkah dinyatakan dengan garis yang bertanda panah.

Referensi :
  • http://hardinan.blogspot.com/2012/02/pentingnya-hard-skill-dan-soft-skill.html
  • http://spatabang.blogspot.com/2014/01/pengertian-algoritma-pemrograman-dan.html
  • http://nimasputry975.blogspot.com/2015/03/algoritma-dan-pemograman-kasus-elektro.html


Comments

Popular posts from this blog

Jenis-jenis Rangkaian Logika Kombinasional

Ada beberapa Rangkaian logika kombinasional yang akan dibahas adalah Enkoder, Dekoder, Multiplexer, dan Demultiplexer. 1.    Enkoder Enkoder adalah rangkaian logika kombinasional yang berfungsi untuk mengubah atau mengkodekan suatu sinyal masukan diskrit menjadi keluaran kode biner. Enkoder disusun dari gerbanggerbang logika yang menghasilkan keluaran biner sebagai hasil tanggapan adanya dua atau lebih variabel masukan. Hasil keluarannya dinyatakan dengan aljabar boole, tergantung dari kombinasi – kombinasi gerbang yang digunakan. Sebuah Enkoder harus memenuhi syarat perancangan m < 2 n . Variabel m adalah kombinasi masukan dan n adalah jumlah bit keluaran sebuah enkoder. Satu kombinasi masukan hanya dapat mewakili satu kombinasi keluaran. 2.    Dekoder Rangkaian Dekoder mempunyai sifat yang berkebalikan dengan Enkoder yaitu merubah kode biner menjadi sinyal diskrit. Sebuah dekoder harus memenuhi syarat perancangan m < 2 n . Variabel m adalah k...

Bipolar AMI

  AMI (Alternate Mark Inversion), Suatu pendekatan biner multilevel dimana  bilangan biner 0 diwakili oleh suatu pulsa turun dan bilangan biner 1 diwakili oleh pulsa negatif atau positif. Pendekatan biner multilevel di mana 0 biner diwakili oleh kurangnya pulsa, dan 1 biner diwakili oleh sebuah pulsa positif atau negatif. Bilangan biner 1harus berpolaritas (kutub) kebalikan dengan biner satu sebelumnya. 1 biner pulsa harus alternatif dalam polaritas. Sebuah contoh dari pengkodean bipolar dan cara kerjanya, yang dikenal sebagai AMI (Alternate mark inversion). Keterangan : 1. Tiap bilangan 1 memulai transisi yang bisa dipakai sebagai sinkronisasi 2. Memungkinkan deteksi kesalahan untuk suatu pulsa naik atau turun 3. Setelah sinyal 1 berkebalikan pada tegangan, di sini tidak ada komponen dc 4. Bandwidth yang cukup kecil daripada encoding dengan NRZ 5. bilangan 0 yang panjang tidak memperbolehkan sinkronisasi Untuk pengiriman data ber-rate rendah pada ISDN, masalah i...

Cara Kerja Penerima Radio FM

Penjelasan :     Pertama dari antenna,dimana fungsi dari antena tersebut adalah untuk menangkap sinyal yang kemudian sinyal tersebut diperkuat oleh penguat RF dan lalu getaran frekuensi dari output penguat RF tersebut dibangkitkan dengan menggunakan osilator local ,lalu mencampurkan (mixer) frekuensi dari penguat RF dan osilator local,hasil dari pencampuran tersebut adalah frekuensi intermediate (IF),lalu dilanjutkan dengan meredam amplitude gelombang yang sudah termodulasi (sinyal yang dikirim pemancar) agar terbentuk sinyal FM murni (Beramplitudo rata),setelah itu,mulai dengan proses mendeteksi perubahan frekuensi  bermodulasi dengan sinyal informasi (audio),lalu frekuensi audio yang berlebihan yang dikirim oleh pemancar tersebut ditekan dengan menggunakan  De-emphasis,lalu dilanjutkan dengan pengaturan frekuensi  agar tetap stabil,lalu ke penguat audio yang berfungsi untuk menguatkan level sinyal audio dan kemudian diteruskan ke suatu pengeras suara (s...