Jakarta dan banjir. Banjir dan Jakarta. Dua hal itu seolah sudah identik tak terpisahkan. Siapapun yang memimpin Jakarta, banjir selalu saja menjadi momok. Bagaimana tidak? Jakarta dilintasi 13 sungai utama yang hampir seluruhnya sudah mengalami penyempitan. Karena menyempit, maka kemampuan mengalirkan air hujan juga jauh berkurang.
Contohnya di sepanjang Sungai Ciliwung. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebutkan, kemampuan mengalirkan air di sungai ini hanya 17 persen saja. Selain akibat penyempitan juga terjadi pendangkalan sungai yang parah. Di Kali Krukut, kondisi juga tidak lebih baik. Kemampuan mengalirkan air tak sampai 37 persen.
Wilayah Jakarta, 40 persennya berada di bawah permukaan laut. Hingga saat ini tercatat ada 62 titik rawan banjir di Jakarta. Ada banyak faktor penyebab. Antara lain laju urbanisasi yang tak terbendung, berubahnya kawasan resapan air menjadi hunian, serta buruknya fungsi drainase.
Tiap tahun, kejadian banjir Jakarta malah makin buruk. Mari kita mengingat catatan banjir besar Jakarta 2002 dan 2007. Baik dari jumlah korban maupun sebaran titik banjir, kondisinya makin memburuk. Jika 10 tahun lalu imbas banjir dirasakan 100 ribu warga Jakarta, maka pada lima tahun berikutnya yaitu 2007, jumlah warga Jakarta yang mengalami dampak banjir tak kurang mencapai 210 ribu orang. Catatan korban tewas juga memburuk. Dari 25 korban jiwa di tahun 2002, menjadi 48 nyawa melayang akibat banjir besar 2007.
Titik sebaran banjir pun makin meluas. Dari tahun ke tahun banjir rutin terjadi di sepanjang aliran sungai. 10 tahun lalu saat intensitas hujan makin meningkat, bahkan istana presiden pun kebanjiran. Lima tahun lalu, kondisinya makin parah. Banjir 2007 menggenangi jalan-jalan protokol bahkan masuk hingga ke ruas tol. Jakarta betul-betul dibikin lumpuh akibat banjir.
Banjir dijakarta ini disebabkan oleh beberapa factor,yaitu;
1.Sampah
Kurangnya rasa peduli masyarakat terhdap sampah,sehingga banyak sekali sampah yang berserakan dijalan-jalan,perkampungan,serta sungai,yang dapat menyebabkan aliran air tidak mengalir dengan baik dan sementara itu diterpa dengan curah hujan yang cukup tinggi akibatnya terjadilah penyumbatan aliran air yang dapat menyebabkan terjadinya banjir.dan alangkah baiknya kita harus menjaga kebersihan lingkungan serta membuang sampah pada tempatnya
2.Tanaman hijau
Diantara maraknya pembangunan gedung-gedung dan sebagainya ini membuat lahan hijau di daerah Jakarta semakin berkurang,akibatnya berkurang juga daerah resapan air yang seharusnya membantu menanggulangi kapasitas air yang berlebihan yang dapat menyebabkan kebanjiran
Dan untuk menaggulangi semua itu perlu adanya tahapan untuk menyempurnakan proses penanggulangan terhadap banjir di daerah Jakarta ini,oleh karena itu kita sebagai warga Indonesia yang baik , harus sadar akan hal itu,dan mari bersama-sama membangun wilayah Indonesia tercinta ini bebas dari banjir dan sampah,dan mulailah membuang sampah pada tempatnya serta menggunakan lahan kosong dengan sebaik mungkin
Sumber video:
http://www.youtube.com/watch?v=N4XSKELuUao
Contohnya di sepanjang Sungai Ciliwung. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebutkan, kemampuan mengalirkan air di sungai ini hanya 17 persen saja. Selain akibat penyempitan juga terjadi pendangkalan sungai yang parah. Di Kali Krukut, kondisi juga tidak lebih baik. Kemampuan mengalirkan air tak sampai 37 persen.
Wilayah Jakarta, 40 persennya berada di bawah permukaan laut. Hingga saat ini tercatat ada 62 titik rawan banjir di Jakarta. Ada banyak faktor penyebab. Antara lain laju urbanisasi yang tak terbendung, berubahnya kawasan resapan air menjadi hunian, serta buruknya fungsi drainase.
Tiap tahun, kejadian banjir Jakarta malah makin buruk. Mari kita mengingat catatan banjir besar Jakarta 2002 dan 2007. Baik dari jumlah korban maupun sebaran titik banjir, kondisinya makin memburuk. Jika 10 tahun lalu imbas banjir dirasakan 100 ribu warga Jakarta, maka pada lima tahun berikutnya yaitu 2007, jumlah warga Jakarta yang mengalami dampak banjir tak kurang mencapai 210 ribu orang. Catatan korban tewas juga memburuk. Dari 25 korban jiwa di tahun 2002, menjadi 48 nyawa melayang akibat banjir besar 2007.
Titik sebaran banjir pun makin meluas. Dari tahun ke tahun banjir rutin terjadi di sepanjang aliran sungai. 10 tahun lalu saat intensitas hujan makin meningkat, bahkan istana presiden pun kebanjiran. Lima tahun lalu, kondisinya makin parah. Banjir 2007 menggenangi jalan-jalan protokol bahkan masuk hingga ke ruas tol. Jakarta betul-betul dibikin lumpuh akibat banjir.
Banjir dijakarta ini disebabkan oleh beberapa factor,yaitu;
1.Sampah
Kurangnya rasa peduli masyarakat terhdap sampah,sehingga banyak sekali sampah yang berserakan dijalan-jalan,perkampungan,serta sungai,yang dapat menyebabkan aliran air tidak mengalir dengan baik dan sementara itu diterpa dengan curah hujan yang cukup tinggi akibatnya terjadilah penyumbatan aliran air yang dapat menyebabkan terjadinya banjir.dan alangkah baiknya kita harus menjaga kebersihan lingkungan serta membuang sampah pada tempatnya
2.Tanaman hijau
Diantara maraknya pembangunan gedung-gedung dan sebagainya ini membuat lahan hijau di daerah Jakarta semakin berkurang,akibatnya berkurang juga daerah resapan air yang seharusnya membantu menanggulangi kapasitas air yang berlebihan yang dapat menyebabkan kebanjiran
Dan untuk menaggulangi semua itu perlu adanya tahapan untuk menyempurnakan proses penanggulangan terhadap banjir di daerah Jakarta ini,oleh karena itu kita sebagai warga Indonesia yang baik , harus sadar akan hal itu,dan mari bersama-sama membangun wilayah Indonesia tercinta ini bebas dari banjir dan sampah,dan mulailah membuang sampah pada tempatnya serta menggunakan lahan kosong dengan sebaik mungkin
Sumber video:
http://www.youtube.com/watch?v=N4XSKELuUao
Comments
Post a Comment